Mendadak Motivator
Table of Contents
Sesungguhnya galau itu seperti digigit Julia Perez - Arlong, Pengusaha Minyak Bulus Kuripan
Halo Blogspot, pernah galau?
Saya pernah, bahkan sangat galau, galau banget, galau segalau-galaunya ! ditinggal pacar (duh gak elit banar lah galaunya), ya seperti itulah, hal yang biasa banget dialami remaja ababil menjelang dewasa seperti saya, ini kali pertama saya galau tingkat Kecamatan.
Sumpah... rasanya kada nyaman banar, tidur, makan, dan beraktifitas lain serba gak semangat, hal tersebut berpotensi menimbulkan kegalauan Tingkat Kabupaten, yang efek sampingnya pindah-pindah habitat, termasuk loncat sana loncat sini ke kos kawan.
Nih foto, konon di jepret pas lagi galau !
Habis galau terbitlah move on !
Kata-kata ajaib itu kemudian mendadak terinstall di pikiran saya, setelah membaca twitt seorang motivator, dan kemudian langsung cabut ke Gramedia untuk membeli bukunya. Alhamdulillah, untung banar stock bukunya tersisa satu, artinya saya masih mendapatkan kesempatan move on dari Tuhan, hingga pada akhirnya saya mendapat beberapa kesimpulan tentang apa itu move on !
Takkan galau kalau kita mengerti... kata pertama dari buku tersebut, mulai membuat hati sedikit tenang... kita harus menyeimbangkan perasaan mengetahui dan mengerti, karena semakin kita tahu semakin pula harusnya kita mengerti... semakin tahu semakin galau ! semakin tempe?
Galau itu klise, kayak asap ! bener juga sih, memang saat galau kita hanya terpaku pada kegamangan hati masing-masing (kalo sama-sama artinya galau berjamaah,- red), menjalani dan jangan diratapi, begitulah kira-kira maksudnya, karena galau pasti berlalu, dan berlalunya perlahan !!
Proses matang itu untuk memang gak enak, sesuatu yang matang memang perlu proses dipanaskan, demikian dengan kedewasaan, semakin galau... semakin dewasa !! artinya makin galau, makin boleh nonton film 17+ !
Mari kawan, bermove on ria !!!
Nice to meet you (terjemah: tumit kamu manis)